Hallo sahabat semua kembali lagi sama saya alfensus wirian, ini cerita saya yang ke empat, gimana kabar kalian semua baik kan, kalau baik syukur deh, kalau lagi sakit semoga saja cepat sembuh ya. Asal jangan sakit hati saja *hehe* buat sahabatku semua jangan bosan ya baca cerita saya ini, buat yang sudah chat saya minta bikin kan cerita lagi makasih atas dukungannya semua, itu membuat saya semangat membuat cerita ini, buat kalian yang suka jangan lupa vote ya nanti ada pertanyaan buat kalian, dari saya via WA atau FB siapa yang bisa jawab ada hadiah dari saya. Oke tanpa basa basi lagi kali ini saya mau cerita ya judulnya di atas kalian lihat saja ya.
Awal mulanya kami berenam ini duduk di depan sebuah sekolahan karena salah satu teman kami kerja jadi jaga malam di sekolahan tersebut waktu itu hari kamis dan cuaca agak mendung tapi gak hujan. Nah kami ini bermain game sangat berisik maklum ya numpang *wifi* kami asik bermain game tanpa menghiraukan keadaan yang makin malam makin larut malam, jadi salah satu teman saya berbicara gimana kalau kita cerita pengalaman masing-masing katanya.
Pengalaman apa kata teman satunya, ya pengalaman horor atau apa ke, kata dia kan, jadi yang lain pada setuju saja. Malam pun makin larut dan cuaca makin dingin saat salah satu teman saya bercerita disitu kami semua mulai merasakan hawa yang lain dari pada tadi. Belum selesai dia bercerita timbul ada suara langkah kaki kecil sekali di arah kantin sekolahan, semua diam terpaku dengan suara itu.
Sampai suara itu menghilang teman saya pun melanjutkan ceritanya sampai selesai. Setelah selesai ceritanya, teman saya bilang, kalian ada cium bau kemenyan sama bau busuk gak kata dia, dan saya bilang kalau kamu cium bau itu, abaikan saja karema di saat ini kita di kerumunin sama sosok kata saya kan. Jadi abaikan saja, mereka pun diam memandang saya, jadi saya bilang saat kita duduk jangan ada yang berkata kotor, menantang, dan sebagainya.
Jadi saya bilang ayo giliran siapa yang bercerita. Saya kata teman saya kan, oke kamu cerita lagi. Saat dia cerita, ada satu suara cekikikan kecil dari salah satu ruangan entah dari ruangan mana kami tidak tahu jadi cerita teman saya terpotong, ayo kita lihat kata teman saya satunya, kalian saja saya bilang biar kami sebagian disini, berangkat lah 3 orang, mengecek tiap ruangan, sampai di ruangan ujung dekat toilet disitu mereka diam melihat kedalam ruangan.
Setelah lama melihat mereka lari, kenapa saya bilang. Mereka bilang tirai jendela itu goyang sendiri padahal jendela di tutup. Dan benar dugaan saya di dalam situ ada kuntilanak yang mukanya sangat hancur dan berlumuran darah di dada dan perutnya ada bekas tusukan yang saya lihat seperti itu. Saya memang tahu cekikikan itu siapa makhluknya tapi saya diam kan saja. Dan itu berlalu, nah datang ide gila teman saya satunya, dia bilang kita bikin api saja biar terang katanya kan, jadi kami iyakan saja.
Kami mencari kayu untuk di bakar sisa potongan tukang dan kursi rusak, saat kami membakar itu ada bau busuk dan bau wewangian yang sangat *lekak di hidung, tapi saya bilang abaikan saja. Setelah api menyala kami melanjutkan cerita kami masih di cerita horor masing-masing saat asiknya bercerita dari belakang api itu muncul kelebat kain putih yang terbang ke salah satu ruangan arah keruangan dekat toilet tadi, apaan itu kata teman saya, itu apa pada heran semua, dan akhirnya saat kami lihat kagetnya kami, seorang laki-laki berdiri tanpa kepala di ujung sekolahan.
Kami pada lari ke depan meninggal kan ponsel, rokok, dan lain-lainnya tempat kami bercerita tadi belum kena giliran bercerita, dan saya bercerita kepada mereka, sebelum tempat ini ada, disini adalah perkampungan dan sempat terjadi pembantaian, dan perkampungan itu ada yang menjaganya dan menjadi pemakaman, setiap sosok di sini mereka agresif saya bilang, saya memang merasakan mereka ada saat kita bercerita melihat berbagai sosok yang aneh bentuknya saya bilang.
Mereka heran sama saya kenapa saya bisa tahu itu semua, karena disaat mereka bercerita saya diam, karena saya melepas sukma saya dari raga saya. Dan itu sampai cerita ini saya keluarkan disini, dan satu lagi di tengah sekolahan itu, ada sosok tinggi besar hitam gelap. Saat bercerita horor bisa saja mereka ada di dekat kalian bahkan bisa menampakan dirinya jadi sebelum bercerita atau membaca cerita horor, saya minta berdoa, kuatkan iman kalian, keberanian kalian, sebab semua makhluk itu ada pencipta-Nya.
Jangan pernah berkata sombong, angkuh, menantang, dan lain-lain. Karena memicu keberadaan mereka terganggu. Dan sekolah yang tadi saya ceritakan itu di gusur atau di rubuhkan. Dan lokasi itu di jadikan makan masal. Sampai disini cerita saya, maaf kalau tidak seseram yang kalian ingin kan, karena saya berdasarkan pengalaman dan cerita pribadi saya sendiri, terima kasih sudah mampir dan membaca cerita saya jangan lupa vote ya, sampai jumpa lagi.
Facebook : Alfensus Wirian Asse
Instagram : @alfensus_wirian_asse